Minggu, 29 Maret 2015

Cara suami perlakukan istri

1. Sabar Menuruti Permintaan Manja Istri
Saat ini banyak suami yang tidak sabaran terhadap permintaan istri untuk bermanja-manja. Padahal, meskipun sering dirasa menyebalkan, terkadang perempuan merasa dicintai ketika sifat manjanya dituruti.
Rasulullah Saw. adalah seorang suami yang sangat meninggikan kedudukan para istrinya dan amat menghormati mereka, sehingga Rasulullah selalu sabar menuruti permintaan sang istri. ‘Â`isyah bercerita tentang hal ini:
Sekelompok orang Habasyah masuk masjid dan bermain di dalamnya. Ketika itu Rasulullah Saw. berkata kepadaku, “Wahai Humayrâ`, apakah kamu senang melihat mereka?” Aku menjawab, “Ya.” Maka beliau berdiri di pintu rumah.
Aku menghampirinya. Kuletakkan daguku di atas pundaknya dan kusandarkan wajahku ke pipinya. Di antara ucapan mereka (orang-orang Habasyah) waktu itu, ‘Abû al-Qâsim (Rasulullah) orang baik.’ Lalu Rasulullah berkata, “Cukup.”
Aku berkata, “Ya Rasulullah, jangan tergesa-gesa.” Beliau pun berdiri lagi untukku. Kemudian beliau berkata lagi, “Cukup.” Aku berkata, “Jangan tergesa-gesa, ya Rasulullah.” Bukan melihat mereka bermain yang aku suka, melainkan aku ingin para perempuan tahu kedudukan Rasulullah bagiku dan kedudukanku dari beliau.” (Ahmad bin Syu’aib al-Nasâ`î, Sunan al-Nasâ`î al-Kubrâ, Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Imiyah, cet. I, 1991, Jilid 5, hal. 307, hadits no. 8951)

2. Menenangkan Perasaan Istri
Suami zaman sekarang banyak yang tidak mengerti bagaimana menenangkan perasaan istri. Istri menangis, malah dihardik. Lihatlah bagaimana cara Rasulullah mendamaikan hati istrinya di kala bersedih.
Pada suatu hari, beliau mendatangi Shafiyah binti Huyay. Beliau menemukan Shafiyah sedang menangis.
Kepadanya beliau bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?”
Shafiyah menjawab, “Hafshah berkata bahwa aku anak orang Yahudi.”
Beliau berkata, “Katakan padanya, suamiku Muhammad, ayahku Hârûn, dan pamanku Mûsâ!” (Baca antara lain Muhammad bin Ahmad al-Qurthubî, Tafsîr al-Qurthubî, Kairo: Dâr al-Sya’b, cet. II, 1372 H, 16, hal. 326.)
Terlihat bagaimana Rasulullah menyelesaikan masalah dengan kata-kata sederhana namun mengandung makna yang dalam. Rasakan juga efek psikis istri yang dibela perasaannya, tentu membuat rasa kasih sayang kepada suami semakin dalam.

3. Selalu Siaga Membantu Para Istri
Pada saat banyak suami yang enggan sekadar membantu istrinya karena dianggap dapat menurunkan reputasi dan harga diri, Rasulullah Saw. Justru tidak pernah terlambat membantu para istrinya.
‘Â`isyah pernah ditanya tentang apa yang dilakukan Nabi Saw. di rumahnya? Ia menjawab, “Beliau selalu melayani (membantu) istrinya.”

4. Bermusyawarah Sebelum Mengambil Keputusan
Di kala banyak suami memandang istrinya kurang akal dan agama, Rasulullah yang mulia tidak pernah segan atau merasa keberatan mendengar serta mengambil pendapat istrinya. Ini terlihat ketika beliau meminta pendapat Ummu Salamah dalam perjanjian Hudaybiyah.
Waktu itu beliau memerintahkan para sahabat untuk mencukur rambut dan menyembelih hewan kurban, namun mereka tidak mau melakukannya.
Melihat respon para sahabat tersebut, Baginda Nabi masuk ke tenda Ummu Salamah. Begitu beliau menceritakan kepada Ummu Salamah apa yang beliau terima dari para sahabat, Ummu Salamah langsung mengajukan pendapat yang cerdas.
Ia berkata: “Keluarlah, ya Rasulullah, kemudian engkau bercukur lalu potong hewan kurban!” Beliau pun keluar dari tenda, bercukur lalu memotong kurban. Melihat hal itu, sontak para sahabat bangkit; mereka serempak bercukur lalu memotong hewan kurban.

5. Tetap Santun Meski Saat Marah
Di kala tidak sedikit para suami yang ringan tangan kepada para istri saat mereka melakukan kesalahan, kita mendapati Sang Nabi tetap bijak, lembut, dan santun dalam memperlakukan para istrinya saat terjadi silang-pendapat atau perselisihan antara beliau dan mereka. Ketika kemarahan beliau agak tinggi, maka pergi menjauhi istri untuk sementara waktu menjadi pilihannya. Tidak pernah beliau menampar satu pun dari istrinya.
Bahkan ketika Rasulullah berniat mencerai salah satu istrinya, kita mendapati beliau tetap santun, lembut dan penuh kasih. Sawdah binti Zam’ah yang sudah tua, tidak cantik, dan berbadan gemuk, merasa bahwa jatahnya dari hati Rasulullah hanya rasa kasihan, bukan cinta. Rasulullah pun kemudian berpikir untuk menceraikan Sawdah secara baik-baik guna membebaskannya dari keadaan yang dianggap membebaninya dan memberatkan hatinya. Dengan sabar Rasulullah menunggu sikap dan jawaban Sawdah atas niat beliau untuk menceraikannya.
Kesantunan, kesabaran dan keterkendalian diri Nabi saw. tetap terpelihara, bahkan ketika ujian terberat menerpa dan mengguncang rumah tangga beliau, saat terjadi apa yang disebut hâdits al-ifk (berita dusta), yakni tuduhan yang menyudutkan istri Rasulullah melakukan ‘selingkuh’ (Aisyah dengan Shafwan)
Sikap Nabi kala itu sungguh merupakan teladan bagi setiap Muslim. Ketika hâdits al-ifk ini tersebar, dengan kelembutannya yang khas dan tidak pernah luntur, Rasulullah berbicara kepada ‘Â`isyah:
“Amma ba’d. Wahai ‘Â`isyah, sesungguhnya telah sampai kepadaku tentangmu begini dan begitu. Jika kamu bebas (tidak melakukannya), maka Allah akan membebaskanmu, dan jika kamu pernah melakukan dosa maka mohonlah ampun kepada Allah dan tobatlah kepada-Nya.”
Sampai akhirnya Allah menurunkan kabar melalui  surahAn Nuur ayat 11, yang membuat tenang dan gembira hati Nabi, ‘Âisyah dan kaum Muslim semuanya.

Zona mendidik anak

Orangtua perlu memahami bagaimana tahapan mendidik anak sesuai dengan usianya. Berikut ini adalah tahapan cara mendidik anak ala Rasulullah yang insya Allah dapat mencerdaskan anak-anak kita, baik secara intelektual maupun emosional.
1.  Mendidik anak usia 0 hingga 6 tahun: Perlakukan anak sebagai raja
Anak usia 0-6 tahun merupakan usia emas atau Golden Age.  Anak pada usia ini akan mengalami masa tumbuh kembang yang sangat cepat.  Percepatan tumbuh kembang ini bisa dirangsang dengan mainan.  Mainan akan sangat membantu agar anak menjadi anak yang cerdas.
Sedangkan Rasulullah sendiri menganjurkan kepada kita untuk senantiasa berlemah lembut terhadap anak kita yang masih berusia dari 0 hingga 6 tahun.  Memanjakan, memberikan kasih sayang, merawat dengan baik dan membangun kedekatan dengan anak merupakan pola mendidik yang baik.
Zona merah: Jangan marah-marah! Jangan banyak larangan, jangan rusak jaringan otak anak, pahami bahwa anak masih kecil dan yang berkembang adalah otak kanannya.
Jadikan anak merasa aman, merasa dilindungi dan nyaman bersama orangtua.  Ketika anak nakal maka janganlah membiasakan untuk dipukul supaya anak mau menurut.  Memukul ataupun memarahi anak pada usia ini bukanlah cara yang tepat.  Berikanlah kesempatan pada anak agar merasakan kebahagiaan yang berkualitas dimasa kecil.


2.  Mendidik anak usia 7 hingga 14 tahun: Perlakukan anak sebagai tawanan perang/ pembantu
“Perintahkan anak-anakmu untuk shalat saat mereka telah berusia 7 tahun, dan pukullah mereka jika meninggalkannya ketika mereka berusia 10 tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka.”     (HR. Abu Dawud)
Perkenalkanlah anak dengan tanggung jawab dan kedisiplinan pada usia ini.  Kita bisa melatihnya mulai dari memisahkan tempat tidurnya dan mendirikan shalat 5 waktu.
Pukullah anak ketika anak tidak mau mendirikan shalat.  Tapi bukan pukulan yang menyakitkan atau pukulan di kepalanya.  Atau kita bisa membuat sanksi-sanksi ketika anak melanggar, namun sanksi yang diberikan usahakan sesuai dengan kesepakatan antara anak dan orangtua.
Zona kuning: Zona hati-hati dan waspada. Latih anak mandiri mengurus dirinya sendiri, missal cuci piring, cuci baju, menyetrika. Pelajaran mandiri ini akan bermanfaat banyak di masa depannya, untuk kecerdasan emosionalnya.

3.  Mendidik anak usia 15 hingga 21 tahun: Perlakukan anak seperti sahabat

Anak pada usia ini adalah usia dimana anak akan cenderung memberontak.  Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan yang baik kepada anak.  Fungsinya adalah agar kita bisa meluruskan anak ketika anak berbuat kesalahan, karena kita dekat dengan anak.
Zona hijau: sudah boleh jalan. Anak sudah bisa dilepas mandiri dan menjadi duta keluarga.
Timbulkan rasa nyaman pada anak bahwa kita orangtua namun bisa bersikap seperti sahabat setia.  Sahabat setia yang siap mendengar segala cerita dan curahan hati anak.
Masa ini adalah masa pubertas untuk anak-anak.
Jangan sampai ketika anak-anak punya masalah namun mereka cari solusi dan cari curhat ke tempat orang lain.  Didiklah anak dengan membangun persahabatan meskipun kita adalah orangtuanya, agar anak tidak merasa bahwa kita adalah orang ketiga yang tidak boleh tahu tentang permasalahan dirinya.
Para orangtua juga dilarang untuk memarahi dan menghardik anak di hadapan adik-adiknya ataupun di depan kakak-kakaknya.  Maksudnya supaya harga dirinya tidak jatuh sehingga anak tidak merasa rendah diri. Jalinlah pendekatan yang baik kepada anak.
Semoga bermanfaat.

Rabu, 25 Maret 2015

8 Macam-Macam Penyakit Lambung



1. Gastritis

Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung. Penyebab gastritis adalah terlalu banyak minum-minuman beralkohol, penggunaan jangka panjang obat aspirin dan ibuprofen, dll. Gastritis juga dapat muncul setelah operasi, luka trauma, luka bakar, atau infeksi berat. Penyebab kronisnya adalah infeksi bakteri Heliobacter pylori, refluks empedu, dan stress. Gejala gastritis adalah gangguan pencernaan, perut kembung, mual, dan muntah. Cara mencegah gastritis adalah dengan menghindari makanan pedas atau panas.

2. Maag

Maag atau tukak lambung adalah peradangan pada dinding lambung yang disebabkan oleh pengeluaran asam lambung (asam klorida) yang berlebihan. Asam lambung secara rutin keluar untuk membantu menghancurkan makanan. Namun jika tidak ada makanan dalam jangka waktu tertentu, maka asam lambung akan tetap keluar dan mengikis dinding lambung. Ketika asam lambung tersebut mengenai saraf, terjadilah rasa sakit yang luar biasa yang biasa kita kenal sebagai maag. Cara mencegah maag adalah dengan makan teratur dan menghindari makanan yang terlalu pedas. Cara mengobati penyakit maag adalah dengan meminum obat antasida.

3. Kanker Lambung

Kanker lambung adalah kanker yang berkembang di area lambung. Gejala awal kanker lambung adalah mulas, nyeri pada perut bagian atas, mual, dan kehilangan nafsu makan. Gejala selanjutnya adalah penurunan berat badan, kulit kuning, muntah, kesulitan menelan, dan terdapat darah dalam tinja. Kanker dapat menyebar dari lambung ke bagian lain seperti hati, paru-paru, tulang, lapisan perut, dan kelenjar getah bening. Penyebab utama kanker lambung adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori. Penyebab lainnya adalah merokok.

4. Tumor Lambung / Polip Lambung

Tumor lambung adalah tumor yang ditandai dengan tumbuhnya polip (bintil-bintil) pada lambung. Tumor lambung masih bisa diangkat dan tidak berbahaya karena tidak menyebar ke organ tubuh lain. Salah satu penyebab tumor lambung adalah terlalu sering mengkonsumsi makanan bernitrat. Nitrat adalah zat pengawet yang biasa terdapat di makanan dan minuman dalam kemasan. Mengonsumsi terlalu banyak makanan yang diasinkan dan diasap serta merokok juga beresiko terjadinya tumor lambung. Tumor lambung akan menjadi kanker lambung jika polip berukuran lebih dari 2 cm, terdapat sel glandular, dan terdapat banyak polip di dalam lambung.

5. Dispepsia

Dispepsia adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan nyeri dan perih di bagian atas perut serta perut terasa penuh padahal belum makan. Terkadang disertai dengan perut kembung, bersendawa, mual, dan maag. Dispepsia sering terjadi pada penderita GERD dan gastritis.

6. GERD (Gastro-Esophageal Reflux Disease)

GERD adalah kerusakan kronis pada mukosa lambung yang disebabkan oleh asam lambung yang terus mengikis dinding lambung. Banyak orang yang mengira penyakit ini mirip maag. Namun ada beberapa gejala khusus antara lain sakit saat menelan, rasa asam di mulut, sering bersendawa, dan sering terserang radang tenggorokan. Penyebab penyakit ini adalah kecemasan, depresi, langsung tidur setelah makan, makan makanan yang terlalu pedas atau asam, jarang olahraga, dan kebiasaan merokok.

7. Gastroparesis

Gastroparesis adalah penyakit kelumpuhan lambung yang membuat makanan lama dicerna. Hal ini disebabkan karena lambung tidak mampu berkontraksi untuk memindahkan makanan ke dalam usus halus. Saraf vagus mengontrol kontraksi ini. Gastroparesis dapat terjadi ketika saraf vagus rusak dan otot-otot perut dan usus tidak berfungsi dengan benar. Makanan menjadi bergerak lambat atau bahkan dapat berhenti. Gejala gastroparesis adalah mual kronis, muntah, nyeri perut, perasaan kenyang berlebihan walaupun hanya makan sedikit. Gejala lainnya dapat berupa mulas, perut kembung, kadar glukosa darah yang tidak menentu, kurangnya nafsu makan, kejang dinding perut, dan malnutrisi. Diabetes melitus menjadi penyebab utama gastroparesis karena kadar glukosa dalam darah yang tinggi dapat mempengaruhi susunan kimia pada saraf vagus. Merokok juga dapat menyebabkan gastroparesis.

8. Gastroenteritis

Gastroenteritis adalah penyakit gabungan antara diare, muntah, dan perut kram. Gastroenteritis sering disebut virus perut dan flu lambung. Meskipun penyakit ini tidak terkait dengan influenza. Penyakit ini disebabkan oleh rotavirus pada anak-anak dan norovirus dan campylobacter pada orang dewasa. Penyakit ini terjadi karena konsumsi makanan yang tidak diolah dengan baik, air yang terkontaminasi, atau melalui kontak terlalu dekat dengan penderita.
Pencegahan gastroenteritis berupa penggunaan air bersih dan mencuci tangan secara teratur dengan sabun. Vaksin rotavirus dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini. Untuk kasus yang ringan, penderita dapat diberi larutan oralit. Untuk kasus yang lebih berat, cairan infus mungkin diperlukan. Tidak dianjurkan menggunakan antibiotik karena penyakit ini tidak disebabkan oleh bakteri. Gastroenteritis paling banyak menyerang di negara berkembang. Terdapat tiga sampai lima miliar kasus dan menyebabkan 1,4 juta kematian setiap tahunnya.

Penyakit pada Indra Pengecap (Lidah)


2.1. Sariawan
Sariawan adalah gejala erosi pada lapisan epitel di dalam mulut yang dapat menimbulkan rasa perih ketika makan. Sariawan bisa terjadi di lidah atau pipi. Sariawan disebabkan oleh kekurangan vitamin A, makan makanan yang bersifat panas, kekurangan zat besi, atau karena penurunan daya tahan tubuh.
2.2. Kanker Lidah
Kanker lidah merupakan salah satu bentuk dari kanker mulut, perbedaannya terletak pada daerahnya. Jika letak sel kanker tersebut berada pada bagian ujung lidah maka para ahli menamakannya dengan sel kanker skuamosa ujung lidah, namun jika berada pada sepertiga atau terletak pada bagian belakang lidah mereka menamakannya dengan sel kanker pangkal lidah. Kedua tipe ini memiliki sifat dan karakterisitik yang berbeda, oleh sebab itu penyebab dan langkah pengobatannya pun berbeda pula. Kanker lidah kebanyakan disebabkan karena tembakau dan alkohol.
2.3. Glosoptosis
Glosoptosis merupakan penyakit pada lidah yang berupa lidah yang tertarik ke belakang. Pada bayi baru lahir atau pada anak-anak kondisi glosoptosis sangan berbahaya karena bisa saja sewaktu-waktu lidahnya menutup saluran nafas yang bila tidak segera ditangani dengan benar bisa menyebabkan kematian.
2.4. Glossopyrosis
Glossopyrosis adalah sebuah penyakit dengan gejala lidah terasa perih dan terbakar namun tanpa gejala. Penyebabnya adalah penggunaan obat kumur dalam jangka panjang.
2.5. Atrophic Glossitis
Atrophic Glossitis adalah suatu penyakit yang menyebabkan lidah kehilangan rasa. Lidahnya akan tampak licin dan mengkilat. Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan zat besi.

Penyakit pada Indra Pembau (Hidung)


3.1. Influenza (Flu)
Influenza adalah penyakit yang ditandai oleh gejala batuk, pilek, dan terkadang suhu badan meningkat. Penyakit ini dapat sembuh tanpa obat. Jika influensa berlangsung lebih dari satu minggu atau menimbulkan panas, batuk, lendir, sampai sakit dada, maka penderita mengalami radang cabang tenggorokan (bronchitis) atau radang paru-paru (pneumonia).
3.2. Alergi
Alergi disebabkan oleh masuknya benda asing ke dalam saluran tenggorokan. Saat terkena alergi, penderita biasanya akan mengalami bersin-bersin.
3.3. Pilek
Pilek adalah gejala yang timbul karena Influenza atau yang juga biasa lebih dikenal dengan nama Flu dan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus.
3.4. Sinusitis
Sinusitis adalah peradangan pada sinus yang terjadi pada rongga-rongga hidung.

Penyakit pada Indra Peraba (Kulit)


5.1. Jerawat
Jerawat adalah penyakit yang biasanya muncul di wajah, leher, punggung, bahu, dada, bahkan di lengan atas. Jerawat disebabkan oleh tersumbatnya pori-pori kulit oleh kotoran.
5.2. Dermatitis
Dermatitis adalah penyakit peradangan pada kulit dan ditandai dengan kulit yang membengkak, memererah, dan gatal-gatal.
5.3. Panu
Panu adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur dan menimbulkan rasa gatal. Rasa gatal akan semakin terasa jika terkena keringat.
5.4. Kudis
Kudis disebabkan oleh tungau yang dikenal dengan nama Sarcoptes scabiei. Penderita akan merasa gatal yang luar biasa. Penyakit ini seringkali dijumpai pada anak-anak. Kudis biasanya ditemukan pada selah-selah jari tangan, pergelangan tangan, dan pinggang batas celana.
5.5. Eksim
Eksim ditandai dengan badan yang meradang dan iritasi. Eksim disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya setelah memegang sabun ternyata tangan terasa gatal. Gejala yang timbul pada kulit bervariasi, ada yang terasa gatal ringan dan ada juga yang merasaan panas.

20 Penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia



Sistem pernapasan pada manusia adalah salah satu sistem organ yang sangat penting. Karena jika manusia tidak bernapas selama beberapa menit, maka dia akan mati. Sama seperti sistem organ yang lain, sistem pernapasan pada manusia juga bisa mengalami gangguan atau kelainan yang mempengaruhi sistem itu sendiri. Nah, apa sajakah penyakit pada sistem pernapasan pada manusia? Langsung saja kita simak yang pertama:
1. Faringitis
Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa  nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis. Peradangan juga dapat terjadi karena terlalu banyak merokok, ditandai dengan rasa sakit saat menelan dan rasa kering di kerongkongan.
2. Asma
Asma adalah kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi seperti debu, bulu, ataupun rambut. Global Initiative for Asthma, sebuah lembaga nirlaba internasional untu penanggulangan asma, mendefinisikan asma sebagai gangguan pada selaput pipa udara yang menyalurkan udara ke dalam paru-paru. Pada penyakit asma, paru-paru tidak dapat menyerap oksigen secara optimal. Asma ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang menyebabkan kesukaran bernapas. Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Kelainan ini tidak menular dan bersifat genetis atau bawaan seseorang sejak lahir. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin, udara kotor, alergi, dan stres (tekanan psikologis).
Hampir separuh jumlah penderita mendapat asma karena alergi ataupun sistem pernafasan yang terlalu sensitif terhadap debu, obat, makanan, dan minuman.Pola hidup tidak sehat turut mempengaruhi timbulnya penyakit asma, seperti merokok dan stress.
Asma adalah penyakit sistem pernapasan manusia yang paling banyak di derita di dunia. Di tahun 2010, penderita asma di seluruh dunia berkisar 300 juta orang. Sementara jumlah penderita asma di Indonesia mencapai 12 juta orang atau kurang lebih 6 % dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Asma bukanlah penyakit menular, sehingga jika ada salah satu anggota keluarga yang terserang asma, anggota lain tidak perlu panik.
Gejala penyakit Asma antara lain:
  1. Nafas yang berbunyi ngiiik ... ngiiik.
  2. Mengalami sesak napas sehingga bernapas dengan tersenggal-senggal.
  3. Nafas pendek, biasanya hanya terjadi ketika berolahraga.
  4. Badan terlihat letih dan lesu serta kurang bersemangat.
  5. Rasa sesak dan berat di dada.
  6. Mengalami kesulitan untuk tidur dengan nyenyak.
  7. Batuk-batuk hanya pada malam hari dan cuaca dingin.
  8. Mudah terkena alergi seperti udara dingin, debu, atau jenis makanan tertentu.
  9. Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan.
  10. Mudah lelah ketika melakukan aktivitas fisik.
Apabila gejala-gejala tersebut muncul, maka seseorang yang menderita asma akan kesulitan untuk melakukan pernapasan dikarenakan adanya kontraksi pada otot-otot bronkul yang mengakibatkan penyempitan pada saluran pernapasan.
Saat serangan asma terjadi, biasanya penderita kronis diberikan obat semprot yang mengandung epinefrine  atau isoproterenol yang dapat dihisap dengan segera saat terjadi serangan asma. Untuk tingkat akut, epinefrin tidak lagi disemprotkan, namun diinjeksikan (disuntik) ke dalam tubuh penderita.
Jika tidak ada epinefrine, penderita dapat ditolong sementara dengan memberikan minuman hangat atau menghirup uap air panas. Bisa juga dengan memberikan hembusan angin segar dari kipas angin untuk membantu proses pernapasan penderita. Penyakit asma mungkin tidak dapat dihilangkan dari sistem pernapasan manusia, namun penyakit ini dapat dikontrol agar gejala dan serangannya tidak mengganggu aktivitas bekerja.
Cara mencegah penyakit Asma:
  1. Jangan tinggal ditempat yang kotor yang sudah kotor karna polusi
  2. Jangan memelihara binatang yang bulunya banyak dan halus.
    Misalnya kucing, kelinci, dan sebagainya
  3. Selalu memakai baju hangat dan selendang leher saat cuaca sedang dingin
  4. Jangan terlalu banyak melakukan olahraga yang membutuhkan napas panjang bila napas tidak kuat.
Sekitar 50 % penderita asma melakukan terapi pengobatan alternatif, namun belum cukup bukti yang memastikan bahwa terapi-terapi tersebut efektif mengobati asma.
3. Influenza (Flu)
Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal. Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.
Penyakit ini merupakan penyakit yang paling sering menyerang sistem pernapasan pada manusia di seluruh dunia. Flu diakibatkan oleh virus RNA dari keluarga Orthomyxoviridae. Gejala umum flu adalah badan menggigil, deman, mata berair, hidung tersumbat kepala berat, disertai batuk, dan nyeri di beberapa bagian tubuh.
Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di masyarakat. Walaupun ringan tetapi penyakit ini dapat berbahaya bagi usia sangat muda dan usia tua dimana terdapat keterbatasan fungsi pernafasan. Penyakit ini terutama terjadi pada musin dingin di negara bermusim dingin dan di musim hujan pada negara-negara tropis.Mahluk hidup tempat berkembang dan menyebarkan influenza ini adalah manusia sendiri. Diduga bahwa hewan lain seperti burung, babi, dan kuda memegang peranan dalam menciptakan jenis virus influenza dengan jenis yang berbeda akibat adanya mutasi di hewan-hewan tersebut. Penyebaran virus influenza ini melalui tetesan air liur pada saat batuk dan melalui partikel yang berasal dari sel hidung yang melayang di udara terutama di ruangan tertutup.
Pengobatan terbaik flu adalah istirahat karena flu lebih sering diakibatkan menurunnya daya tahan tubuh karena kelelahan. Minum air yang banyak dan hangat dapat membantu meringankan gejala flu. Vitamin C dosis tinggi (500 mg) dapat diberikan untuk membantu tubuh meningkatkan kekebalan tubuh.
Penyebab influenza adalah virus yang menginfeksi jaringan saluran nafas bagian atas. Terdapat 3 jenis virus yang di kenal yaitu A,B, dan C. Virus tipe A akan menyebabkan gejala  yang berat, menyebar secara cepat dan dapat menyebabkan infeksi di suatu negara atau wilayah (pandemi). Virus tipe B akan menyebabkan gejala yang lebih ringan dan penyebarannya tidak secepat virus tipe A. Virus tipe C hanya memberikan gejala yang ringan saja. Perbedaan dari virus ini dapat diketahui melalui pemeriksaan dari cairan ludah dengan mempergunakan test secara genetik.
Obat analgesik dan asetaminofen bisa diberikan agar flu cepat hilang. Flu yang biasa menyerang orang dewasa dan anak kecil sekalipun tidak terlalu berbahaya. Hanya saja kini ketakutan akan flu menjadi lebih tinggi, terutama sejak mencuatnya kasus flu burung mulai awal tahun 2000-an, dan ternyata lebih menyebabkan kerusakan parah daripada flu Spanyol yang pernah menjadi epidemi di tahun 1980-an.
Transmisi virus melalui udara dan air ludah sangat bergantung dari jumlah virus yang terkandung didalamnya. Dari hasil penelitian apabila didapatkan 10 virus / air ludah sebanyak 50% orang yang terkena air ludah ini akan menderita influenza. Virus akan melekat pada sel permukaan di rongga hidung dan saluran nafas.
Tanda-tanda gejala flu yang tidak biasa ini hampir sama dengan flu biasa, namun dengan intensitas yang lebih tinggi. Pada kasus flu burung, gejala demam bisa sangat tinggi dan tiba-tiba. Badan bisa menggigil hebat. Gejala-gejala flu yang tidak biasa ini tentu harus ditangani secepatnya oleh medis.
Setelah virus berhasil masuk kedalam sel, dalam beberapa jam akan mengalami replikasi dan menuju ke permukaan sel sehingga dapat meninggalkan sel yang sudah rusak untuk masuk ke sel yang baru, baik sel yang berada di sebelahnya atau menempel pada air ludah dan menyebar melalui udara.
Gejala pada penderita Influenza, umumnya pasien mengeluh demam, sakit kepala, sakit otot, batuk , pilek, terkadang disertai sakit pada waktu menelan dan serak. Gejala ini dapat didahului oleh lemah badan dan rasa dingin.Pada kondisi ini biasanya sudah didapatkan gambaran kemerahan pada tenggorokan.
Gejala-gejala diatas dapat terjadi beberapa hari dan hilang dengan sendirinya. Tubuh memiliki kemampuan untuk menghilangkan virus dan bakteri yang berbahaya melalui sistem pertahanan tubuh degnan sel darah putih, tetapi pertahanan ini akan baik apabila kondisi tubuh baik pula. Setelah masa penghancuran virus dan bakteri berbahaya  tubuh membutuhkan waktu untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang telah terjadi sehingga akan terasa lemas dan lemah.
4. Emfisema
Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan pada paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas alveolus. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini. Gejala yang ditimbulkan:
  1. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema.
  2. Sesak dada
  3. Batuk kronis
  4. Kelelahan
  5. Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
Cara mencegah penyakit Emfisema:
  1. Penderita adalah perokok aktif, berhenti merokok dapat membantu mencegah penderita dari penyakit ini.
  2. Jika emfisema sudah menjalar, berhenti merokok mencegah perkembangan penyakit. Pengobatan didasarkan pada gejala yang terjadi, apakah gejalanya ringan, sedang atau berat.
  3. Perlakuan termasuk menggunakan inhaler, pemberian oksigen, obat-obatan dan kadang-kadang operasi untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
5. Bronkitis
Bronkitis berupa peradangan pada selaput lendir dari saluran bronkial. Sementara itu, pleuritis adalah peradangan pada pleura, lapisan pelindung yang membungkus paru-paru. Laringitis adalah pembengkakan di laring, sedangkan sinusitis adalah pembengkakan pada sinus atau rongga hidung. Peradangan-peradangan tersebut dapat terjadi karena berbagai hal, di antaranya karena infeksi oleh mikroorganisme. Peradangan juga dapat terjadi karena tubuh merespons terhadap zat atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga terjadi reaksi alergik. Gejala-gejala peradangan tersebut secara umum adalah batuk-batuk, demam, sulit menelan, dan sakit di dada. Penyakit bronkitis dapat dikenali melalui gejala-gejala berikut ini.
  1. Batuk berdahak.
  2. Sering sesak napas.
  3. Flu yang berkepanjangan.
  4. Mengi.
  5. Tubuh mudah lelah.
  6. Pembengkakan pada pergelangan kaki.
  7. Timbul warna kemerahan pada wajah, telapak tangan, dan selaput lendir.
  8. Kepala terasa sakit.
  9. Penglihatan tampak kabur.
6. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Penyakit yang disebabkan oleh Asbestosis diantaranya:
  1. Plakpleura (kalsifikasi)
  2. Mesoteliome maligna
  3. Efusi pleura
Cara mencegah penyakit Asebstosis:
  1. Kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja
  2. Para pekerja yang berhubungan dengan Asbes, dianjurkan untuk berhenti merokok
7. Sinusitis
Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dikenali pada seseorang yang menderita penyakit sinusitis.
  1. Hidung tersumbat dan terasa geli atau gatal.
  2. Tercium bau tidak sedap pada hidung ketika bernapas.
  3. Sering bersin.
  4. Hidung mengeluarkan ingus kental yang berwarna putih atau kekuning-kuningan.
  5. Kepala terasa sakit seperti ada yang menekan.
Penyakit sinusistis dapat dicegah dengan cara selalu menjaga daya tahan tubuh, menghilangkan kebiasan merokok, dan memperbanyak mengonsumsi buah-buahan.
8. Tuberculosis (TBC)
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat menyerang seluruh organ tubuh manusia, namun yang paling sering diserang adalah paru-paru (maka secara umum sering disebut sebagai penyakit paru-paru / TB Paru-paru). Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah. Keadaan ini menyebabkan:
  1. Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara paru-paru
  2. Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan
  3. Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi paru-paru
TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent tuberculosis. Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan maka akan berkembang manjadi active tuberculosis. Active tuberculosis adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu untuk melawan bakteri tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi terutama pada bagian paru-paru.
Gejala-gejala penyakit TB Paru adalah: batu berdahak selama tiga minggu atau lebih, dalam dahak pernah didapati bercak darah, demam selama satu bulan lebih terutama pada siang dan sore, menurunnya nafsu makan dan juga berat badan, sering berkeringat saat malam, dan sesak nafas.
Menurut WHO, kurang lebih 33 % penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis, dan hampir sepertiga orang yang terinfeksi berada di Asia Tenggara. Pada tahun 2010, ditemukan 8,8 juta kasus baru tuberkulosis di seluruh dunia. 1,4 juta diantarnya berakhir dengan kematian.  
Di Indonesia, kurang lebih ada 500.000 kasus baru TB setiap tahunnya. Sepertiganya meninggal dunia. Besarnya jumlah kematian akibat TB membuat Indonesia menduduki peringkat tiga jumlah dan kasus kematian penderita TB yang merupakan penyakti menular ini.
TBC dapat di atasi dengan terapi. Terapi TBC yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
  1. Pengguna vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin). Vaksin BCG diberikan mulai dari bayi. Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat bertahan untuk 10 – 15 tahun, sehingga pada usia 12 – 15 tahun dapat dilakukan vaksinasi ulang.
  2. Pengobatan pada pasien latent tuberculosis.
  3. Pengobatan pada active tuberculosis dengan menggunakan antibiotik selama kurang lebih 6 bulan tidak boleh putus.
Penularan TB paling banyak dan paling mudah melalui udara. Itulah mengapa organ yang pertama kali diserang tuberkulosis adalah sistem pernapasan manusia terutama paru-paru. Tuberkulosis dapat menjadi penyakit kronis yang menyebabkan jaringan luka yang cukup luas di paru-paru.
Tuberkulosis dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh, mulai dari sistem saraf, sistem getah bening, hingga tulang dan persendian. Tuberkulosis tulang disebut juga tuberkulosis milier.Orang-orang yang beresiko tinggi terkena tuberkulosis adalah orang-orang pengguna narkotika, para petugas medis dan orang-orang yang bekerja di rumah sakit.
Resiko penularan pada orang yang merokok lebih besar dua kali lipat daripada orang yang tidak merokok. Demikian juga dengan orang yang kecanduan alkohol dan penderita diabetes melitus, resiko penularan tuberkulosis menjadi tiga kali lipat dari orang biasa.
Dahak ataupun bersin yang dikeluarkan oleh penderita TB banyak mengandung bakteri Mycobacterium tuberculosis. Anak-anak dengan kekebalan tubuh belum sempurna sangat rentan terhadap penularan TB, terlebih jika mereka berada dalam satu lingkungan penderita TB. Untuk pencegahan penularan TB pada anak-anak, imunisasi BCG adalah imunisasi yang wajib selain hepatitis B, Polio, DPT, dan campak.
Pengobatan yang rutin dan berhasil minimal memakan  waktu 6 bulan, namun ketidaksabaran dan ketidakpatuhan penderita dalam pengobatan, membuat penyakit TB kadang sulit diberantas. Pengobatan yang umum digunakan melawan tuberkulosis adalah menggukan antibiotik jenis isoniazid dan rifampisin.
Orang dengan penyakit tuberkulosis aktif biasannya diberikan dua macam pengobatan antibiotik, hal ini untuk mencegah terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik. Tinggkat penularan penyakitsistem pernapasan manusia tuberkulosis sangat tinggi karena rendahnya kualitas lingkungan.
Pencegahan terbaik tuberkulosis adalah dengan menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Kualitas udara yang buruk memperparah penderita tuberkulosis. Penderita tuberkulosis juga harus dijauhkan dari anak-anak.
9. Pneumonia
Pneumonia atau Logensteking yaitu penyakit radang pari-paru yang disebabkan oleh Diplococcus pneumoniae. Akibat peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah dan lender sehingga oksigen sulit berdifusi mencapai darah. Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol.Namun penyebab yang paling sering ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus.
Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang lanjut usia (lansia) dan mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh (Imun), akan tetapi Pneumonia juga bisa menyerang kaula muda yang bertubuh sehat. Saat ini didunia penyakit Pneumonia dilaporkan telah menjadi penyakit utama di kalangan kanak-kanak dan merupakan satu penyakit serius yang meragut nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun.
Terjadinya penyakit pneumonia yaitu gejala yang berhubungan dengan pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas.Sedangkan tanda-tanda menderita Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan X-ray (Rongent) dan pemeriksaan sputum.Cara penularan virus atau bakteri Pneumonia sampai saat ini belum diketahui pasti, namun ada beberapa hal yang memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang penyakit Pneumonia. Hal ini diantaranya adalah :
  1. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus. Begitupula bagi mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapy (chemotherapy) dan meminum obat golongan Immunosupressant dalam waktu lama, dimana mereka pada umumnya memiliki daya tahan tubuh (Immun) yang lemah.
  2. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus (riak/dahak), Apabila riak/dahak mengandung bakteri maka dapat menyebabkan Pneumonia.Alkohol dapat berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh dalam melawan suatu infeksi.
  3. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas) ‘endotracheal tube’ sangat beresiko terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan tekanan balik isi lambung (perut) ke arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri dan berpindah ke rongga nafas (ventilator) maka potensial tinggi terkena Pneumonia.
  4. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh para petani apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal (chemical) tanpa memakai masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan peradangan pada paru yang akibatnya mudah menderita penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus.
  5. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar sehingga menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan salah satu resiko tinggi terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur berbaring statis memungkinkan riak/muccus berkumpul dirongga paru dan menjadi media berkembangnya bakteri.
Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari tingkat keparahan gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu sendiri, antara lain:
  1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan antibiotik. Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar tidak lagi adanya gejala atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak lagi menampakkan adanya bakteri Pneumonia, jika tidak maka suatu saat Pneumonia akan kembali diderita.
  2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang hampir sama dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan istirahat yang cukup dan pemberian intake cairan yang cukup banyak serta gizi yang baik untuk membantu pemulihan daya tahan tubuh.
  3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan dengan pemberian antijamur.
Disamping itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi nyeri, demam dan sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk di anjurkan dengan dosis rendah hanya cukup membuat penderita bisa beristirahat tidur, Karena batuk juga akan membantu proses pembersihan secresi mucossa (riak/dahak) di paru-paru.
10. Dipteri
Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya, disebabkan oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya dapat mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal dunia.
11. Renitis
Renitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi bengkak dan banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang timbul pada seseorang yang menderita renitis antara lain bersin-bersin, hidung gatal, hidung tersumbat, dan berair (ingus encer). Renitis bisa timbul karena alergi atau faktor lain.
12. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Upper Respiratory tract Infection (URI) merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia bagian atas, yaitu hidung, laring (tekak), dan tenggorokan. Penyakit ini sering dijumpai pada masa peralihan cuaca. Penyebab munculnya ISPA hampir sama dengan influenza, yaitu karena kekebalan tubuh yang menurun.
Perubahan suhu yang ekstrim terutama pada masa pancaroba membuat daya tahan tubuh menurun. Namun kadang virus dan bakteri turut berperan menyebabkan ISPA. Lebih dari 200 jenis virus dapat menyebabkan ISPA, namun virus yang paling sering menyerang adalah rinovirus. Selain itu masihada juga coronavirus, parainfluenza virus, adenovirus, dan enterovirus.
Sedangkan bakteri yang dapat menyebabkan ISPA berasal dari jenis Stafilokokus, Streptokokus, dan Pneumokokus.ISPA dibagi dalam tiga tingkat, yaitu ringan, sedang, dan berat. Gejala ISPA ringan berupa batuk, suara serak, hidung berlendir (mengeluarkan ingus), dan demam (atau suhu badan terasa meningkat tidak seperti biasanya).
Gejala ISPA sedang berupa demam tinggi hingga 39 derajat celcius, tenggorokan merah, pada kulit terdapat bercak-bercak berwarna merah menyerupai campak, telinga sakit dan mengeluarkan darah, dan pernafasan berbunyi mendecit. Sedangkan pada ISPA berat, gejala-gejalanya berupa bibir dan kulit mulai membiru, kesadaran menurun, gelisah, dan pernafasan berbunyi keras.
Bentuk-bentuk ISPA antara adalah rhinitis (radang pada lubang mukos hidung), rinosinusitis/sinusitis, nasofaringitis dan faringitis (radang pada faring), epiglotitis (radang pada laring atas), laringitis, laringotraceitis (radang pada laring dan trakea), dan trakeaitis (radang pada trakea).
Rhinitis, faringitis, dan laringitis kadang disebut sebagai flu biasa. Semua radang tersebut terjadi di sistem pernapasan manusia bagian atas. Pengobatan ISPA sering menggunakan antibiotik walupun virus penyebab ISPA dapat hilang dengan sendirinya seiring perbaikan kekebalan tubuh penderita.
Pemberian antibiotik adalah untuk mencegah terjadinya infeksi yang lebih parah. Pada kasus ISPA dimana ingus dan dahak sudah berwara hijau, antibiotik disarankan diberikan pada penderita karena dengan demikian sudah ada infeksi karena bakteri. Obat-obatan analgesik juga dapat untuk mengobati keluhan sakit kepala dan badan pegal penderita ISPA.Infeksi berlangsung kurang lebih 14 hari.
Setelah itu penderita secara umum akan normal kembali. Namun penderita dengan kelainan maupun komplikasi akan mendapat ISPA lebih lama. Jika sudah demikian, penderita memang harus memeriksakan diri ulang ke dokter. Bagi orang dewasa ISPA merupakan penyakit ringan dan biasa, namun bagi anak apalagi bayi, penyakit ini merupakan ancaman serius yang dapat menyebabkan kematian.
ISPA mudah menyerang anak-anak karena kekebalan tubuh yang belum sempurna. Sekitar 40 % - 60 % pasien anak ke Puskesmas karena keluhan ISPA. Serangan ISPA pada bayi kurang dari dua bulan sangat dapat menyebabkan kematian. Pada bayi, sistem pernapasan manusia belum sempurna. Kadang laring harus bekerja keras agar bayi tidak tersedak.
13. Kanker Paru-Paru
Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru.
Gejala-gejala umum penderita kanker paru-paru :
  1. Pembekakan di wajah atau di leher
  2. Napas sesak dan pendek-pendek
  3. Kehilangan nafsu makan dan turunnya berat badan
  4. Kelelahan kronis
  5. Dahak berdarah, berubaha warna dan semakin banyak
  6. Sakit kepala, nyeri dengan sebab yang tidak jelas
  7. Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat
  8. Suara serak/parau
14. SARS
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah sebuah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo Coronaviridae. Virus ini menginfeksi saluran pernapasan. Gejalanya berbedabeda pada tiap penderita, misalnya pusing, muntah-muntah, disertai panas tinggi dan batuk. Sementara itu, gangguan yang tidak disebabkan oleh infeksi antara lain rinitis, yaitu peradangan pada membran lendir (mukosa) rongga hidung. Banyaknya lendir yang disekresikan, mengakibatkan peradangan. Biasanya, terjadi karena alergi terhadap suatu benda, seperti debu atau bulu hewan.
15. Rinitis
Rinitis adalah radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat.
16. Laringitis
Laringitis adalah radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
17. Legionnaries
Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionella pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.
18. Tonsilitis
Tonsillitis adalah peradangan pada tonsil (amandel) sehingga tampak membengkak, berwarna kemerahan, terasa lunak dan timbul bintik-bintik putih pada permukaannya. Tonsilitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Jika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran pernapasan, tonsil akan membengkak (radang) yang dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan. Adapun gejala-gelaja tonsilitis adalah sebagai berikut.
  1. Tenggorokan terasa sakit.
  2. Terasa sakit saat menelan.
  3. Tubuh mengalami demam tinggi.
  4. Sering mengalami muntah
  5. Mengalami kesulitan saat bernapas
  6. Tidur mendengkur
  7. Nafsu makan menurun
  8. Timbul bau tidak sedap pada mulut
  9. Timbul nyeri di sekitar otot
19. Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan jaringan toksigen ke jaringan yang disebabkan oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, atau jaringan tubuh.
Asfiksi disebababkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan). Gejala penyakit Asfiksi:
  1. Pada fase dispneu / sianosis asfiksia berlangsung kira-kira 4 menit. Fase ini terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar karbon dioksida. Tingginya kadar karbon dioksida akan merangsang medulla oblongata sehingga terjadi perubahan pada pernapasan, nadi dan tekanan darah. Pernapasan terlihat cepat, berat, dan sukar. Nadi teraba cepat. Tekanan darah terukur meningkat.
  2. Fase konvulsi asfiksia terjadi kira-kira 2 menit. Awalnya berupa kejang klonik lalu kejang tonik kemudian opistotonik. Kesadaran mulai hilang, pupil dilatasi, denyut jantung lambat, dan tekanan darah turun.
  3. Fase apneu asfiksia berlangsung kira-kira 1 menit. Fase ini dapat kita amati berupa adanya depresi pusat pernapasan (napas lemah), kesadaran menurun sampai hilang dan relaksasi spingter.
  4. Fase akhir asfiksia ditandai oleh adanya paralisis pusat pernapasan lengkap. Denyut jantung beberapa saat masih ada lalu napas terhenti kemudian mati.
20. Hipoksia
Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana kondisi sindrom kekurangan oksigen pada pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian.Pada kasus yang fatal dapat menyebabkan kematian pada sel-sel. Namun pada tingkat yang lebih ringan dapat menimbulkan penekanan aktivitas mental (kadang-kadang memuncak sampai koma), dan menurunkan kapasitas kerja otot.
`